Selasa, 21 Januari 2014

Batman Game

Dalam rentang waktu yang tak begitu jauh pada setiap serinya, Batman kembali hadir tahun ini pada hampir semua platform. Rocksteady Studios yang berada di bawah naungan Eidos memegang kendali pada Batman: Arkham Asylum dan Batman: Arkham City.

 Kemudian, Warner Bros. Interactive mengambil alih lisensi game ini dan mengembangkan seri ketiga dari trilogi game Batman. Meskipun terdapat beberapa kelebihan, game ini juga memiliki kekurangannya. Apakah sajakah kekurangan dan kelebihan tersebut? Berikut ulasan tentang Batman: Arkham Origins.
Dari segi cerita, Batman: Arkham Origins mempunyai latar waktu mundur, atau lebih tepatnya sebelum kisah yang ada pada Batman: Arkham Asylum. Saat itu, Bruce Wayne baru menyerahkan jiwanya untuk melindungi Gotham dari keterpurukan dari dalam dan kejahatan dari luar.

Batman yang masih mencari jati dirinya belum mengenal Joker, musuh bebuyutannya. Black Mask merupakan seorang penjahat yang mampu mengorganisir para assassin ternama dengan memberikan hadiah jika berhasil melumatkan Batman. Selain para assassin itu, ia juga harus menghadapi musuh lain seperti Penguin, Anarky, dan Enigma. Namun, tenang saja karena Bruce sudah siap untuk mengahdapi mereka semua.

Grafis yang diusung memang masih menggunakan Unreal Engine. Hal ini terlihat dari ciri khas engine tersebut, yaitu setiap karakter yang dibuat memiliki tubuh kekar dan besar. Sayangnya, tidak ada perbedaan grafis yang menonjol jika kita membandingkannya dengan Batman: Arkham City.

Pihak developer menawarkan beberapa fitur baru untuk menutupi kekurangan ini. Kita dapat mengunjungi markas sang manusia kelelawar, Batcave. Di tempat inilah, kita dapat memeriksa data penjahat, melihat apa saja misi yang ditawarkan, serta melakukan simulasi pertarungan untuk menyelesaikan challenges atau hanya sekadar melatih teknik bertarung.


Gaya bertarung yang benar-benar sama dengan seri sebelumnya.

Berdiri di atap gedung, mengamati kondisi di bawah, terjun ke bawah lalu menghajar para penjahat dengan glide kick, atau mencari teka-teki yang diberikan oleh Enigma akan menjadi kebiasaan Batman saat ia tidak menjalankan misi. Suatu waktu, ia akan mendengar suara orang yang meminta tolong, saat itu juga ia dapat bergegas menuju asal suara tersebut dan segera melindunginya.

Experience point yang ia dapatkan setiap kali menghajar musuh akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan peralatan tempurnya. Sebenarnya, kebiasaan ini lebih membosankan dari seri sebelumnya.

 Anehnya, peralatan yang Batman miliki pada game ini terkesan lebih canggih daripada Batman: Akham City. Padahal, seri ketiga ini menggunakan konsep reboot. Hal ini terlihat saat Batman mengolah tempat kejadian perkara (crime scene).

 Saat ia menganalisa beberapa petunjuk yang ada, ia juga dapat menampilkan rekaman kejadian dalam waktu yang terbatas demi menemukan petunjuk yang lebih banyak. Pada Batman: Arkham City, Bruce hanya bisa mengamati TKP lalu menganalisa petunjuk yang ada.

Game Features

1. Darker than Ever
Alur cerita game Batman Arkham City akan lebih gelap dibandingkan sebelumnya, settingnya akan berada di distrik-distrik miskin Gotham City yang suram, dan dikuasai oleh para inmates gila yang lepas dari Arkham Asylum.

2. New Pals
ada sekitar dua karakter baru yang akan muncul di Arkham City, yaitu Two-Face dan Catwoman, namun telah dikonfirmasi  Catwoman akan menjadi ally (teman). Dan dikabarkan masih banyak karakter yang akan dimasukan kedalam Arkham City nantinya.

3. Got Blood?


Akan banyak adegan sadis dan berdarah-darah di sekuel ini, berbeda di game pertamanya yang tidak 'bloody', sehingga memungkinkan game ini akan naik ratingnya ke Mature.

4. Use Your Brain
Game ini dikabarkan akan lebih memerlukan strategi daripada sebelumnya, sehingga kamu harus bermain lebih hati-hati. Gerakan-gerakan baru akan memudahkan kamu dalam menghabisi musuh.

5. Physx, oh Physx
Berbahagialah bagi para pengguna Nvidia Geforce, fitur Physx akan lebih dimaksimalkan dalam game ini. Jubah Batman akan lebih berkibar daripada sebelumnya.

10 Fakta Unik Batman

1. Bob Kane tidak menciptakan Batman seperti saat ini
Memang diakui bahwa penulis komik Bob Kane berandil besar dalam membuat cerita The Dark Night, namun pencipta karakter Batman sebenarnya adalah penulis lain yakni Bill Finger. Bob Kane yang telah mencatatkan namanya di dunia perkomikan AS sering meminta Finger untuk membantunya dalam pengerjaan komiknya, mulai dari pembuatan karakter sampai dengan alur cerita. Pada suatu saat, penerbit ‘Detective Comics’ meminta Kane untuk mengisi salah satu kolom terbitannya yang khusus memuat tentang cerita-cerita superhero. Kane menyusun tokoh dengan sayap kelelawar kemudian penerbit sangat menyukai ide tersebut, namun Kane memerlukan kekuatan karakter dan cerita untuk melanjutnya idenya. Lalu Kane meminta bantuan Finger, dan Fingerlah yang menciptakan cerita awal dan semua karakter dalam dunia Batman.

2. Voting penggemar memilih Robin untuk mati
Di semua cerita komik umumnya tokoh utama akan terus hidup dan melawan musuh yang datang silih berganti. Namun ceritanya lain bila membahas nasib Boy Wonder (Robin). Di tahun 1988, Jason “Robin” Todd terjebak di dalam sebuah gedung yang telah dipasangkan bom peledak, pemuda ini dapat selamat bila Batman datang menolongnya. Akhirnya diadakan poling untuk mengetahui keinginan para penggemar. Para fans mengumpulkan suara 5.343 dan 5.271, hasil voting yang menginginkan Robin untuk mati di kelanjutan cerita.

3. Frank Sinatra ingin bermain The Joker di acara TV
Di tahun 1960, Batman telah sangat populer di dunia. Bahkan ada stasiun televisi yang menayangkan cerita serial Batman di acara malam. Penyanyi Frank Sinatra dikabarkan ingin menjadi musuh utama Batman, tetapi peran sudah pergi ke Cesar Romero, rumor yang dikonfirmasi oleh Ward setahun kemudian. “Dari apa yang saya pahami,” kata Ward, “Frank Sinatra sangat marah karena ia tidak memainkan peran ”The Joker.”

4. Conan O’Brien pernah mencoba untuk mencuri kostum Robin di perguruan tinggi
Burt Ward yang populer dengan memainkan peran Robin pernah diundang dalam salah satu acara The Harvard Lampoon. Sebenarnya acara yang diadakan untuk mencuri kostum Robin dari tangannya. O’brien yang masih berstatus mahasiswa saat itu, bersama rekan-rekannya mendalangi rencana tersebut. Saat Ward berpidato, lampu segera dimatikan. Di waktu yang gelap tersebut, para satpam palsu berusaha menolong Ward. Namun sebenarnya mereka merebut kostum Robin dari tangan Ward, dan membawanya lari untuk keluar ruangan. Beberapa saat kemuadian Ward menghardik para mahasiswa dengan gaya bahasa Robin, “return it or you will feel my wrath!”. Akhirnya kostum dikembalikan dengan aman.

5. NBC ingin mengambil alih ‘Batman’ serial TV ABC, sayangnya Gua Kelelawar telah dibongkar
Setelah serial Batman sukses selama 3 tahun, ada waktu jeda dimana serial filmnya dihentikan karena beberapa alasan. NBC ingin melanjutkan penayangan film Batman tersebut. Namun sayangnya Gua Kelelawar telah dibongkar, sehingga perlu untuk membangunnya kembali. Biaya untuk membangun kembali gua kelelawar adalah sebesar $ 800.000, ini membuat NBC mengurungkan niatnya untuk melanjutkan serial Batman.

6. Film Batman besutan Tim Burton, yang pertama menampilkan Robin
1989 ‘Batman’ adalah blockbuster besar pertama yang membawa Robin tampil di film bioskop. Film besutan Tim Burton tersebut memerlukan beberapa tahun untuk menyelesaikan naskah cerita, waktu yang cukup lama untuk meyakinkan Warner Bros agar menerima jalan cerita dari Batman.

7. Turki mengancam akan menggugat pembuat ‘The Dark Knight’
‘Batman Forever’ dan ‘Batman & Robin’ bangkit dengan pemakaian seting film yang tidak kenal cahaya malam. Namun hal ini mendatangkan kontroversi dari salah seorang walikota di Turki yang mengklaim bahwa Warner Bros telah menyalahi royalti atas nama kotanya. Anehnya sampai kini gugatan tersebut belum tertulis secara resmi lewat pengadilan.

8. Lokasi syuting di beberapa negara
Bisa dikatakan bahwa ‘The Dark Knight Rises’ adalah film besutan terbesar dari Christopher Nolan sampai sekarang. Nolan mengambil beberapa negara untuk diambil sebagai lokasi syuting. Syuting dilakukan pertama kali di Jodhpur India, lokasi penjara yang hancur pun dipakainya. Kemudian Nolan dan krunya terbang ke Skotlandia untuk melakukan adegan penculikan.

9. Menjadi Batman membutuhkan $ 300 juta
Buku ‘Batman Unauthorized’ memprediksi modal yang dibutuhkan untuk membuat segala peralatan Batman hingga markasnya menghabiskan dana $ 300 juta. Ini termasuk pembuatan gua kelelawar, mengubah Cadillac Sixteen menjadi Batmobile 1.000 tenaga kuda.

10. Dark Knight Rises film terakhir Batman?
Bagi Nolan dan Bale mungkin saja film ini akan menjadi film Batman terakhir. Nolan mengatakan bahwa dia sangat senang dapat menyelesaikan kisah Batman yang menjadi tugas besarnya saat itu. Kita tunggu saja kehebatan film terbaru Batman berikutnya.

Begining of Batman (Awal mula Batman)

Batman  adalah tokoh fiksi pahlawan super yang diciptakan oleh seniman Bob Kane dan penulis Bill Finger dan diterbitkan oleh DC Comics. Tokoh ini pertama muncul di Detective Comics #27 (Mei 1939). Identitas asli Batman adalah Bruce Wayne, seorang pengusaha yang kaya raya. Nama Bruce Wayne itu sendiri diambil dari nama tokoh sejarah, yaitu Robert the Bruce dan Anthony Wayne.

Ia menyaksikan pembunuhan orangtuanya waktu masih kecil dan tergerak untuk memerangi kejahatan dengan berbagai senjata ciptaannya sendiri. Batman beroperasi di Gotham City, dibantu oleh Alfred Pennyworth (butler) dan rekannya Robin. Tidak seperti pahlawan super kebanyakan, dia tidak memiliki kekuatan super, ia hanya menggunakan intelegensi, keterampilan sebagai detektif, ilmu pengetahuan dan teknologi, kekayaan, ketangkasan fisik, dan intimidasi dalam memerangi kejahatan.

Batman menjadi karakter terkenal dengan cepat setelah diperkenalkan di Detective Comics untuk pertama kali, dan akhirnya dirilis komik dengan judul Batman. Setelah satu dasawarsa pemakaian judul tersebut, perbedaan karakter telah muncul. Pada akhir tahun 1960-an, karakter Batman dalam serial televisi diubah menjadi lebih estetika selama bertahun-tahun sampai ceritanya usai.

Banyak kreator mengembalikan karakter Batman kepada cerita awalnya yang suram dan gelap. Pada tahun 1986, komik The Dark Knight Returns ditulis oleh seniman Frank Miller, dan kesuksesan film Batman yang disutradarai Tim Burton membantu menghidupkan kelamnya karakter Batman ini. Sebagai simbol kultur, Batman telah diadaptasikan ke dalam berbagai media seperti radio, serial televisi, film, permainan video, dan berbagai macam merchandise yang dijual di seluruh dunia.